JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui menerima pesan instan WhatsApp terkait usulan renovasi pondok pesantren (ponpes) di Sidoarjo yang ambruk beberapa waktu lalu.
Dia enggan menyebut sosoknya. Namun, pesan tersebut muncul saat Purbaya sedang mengecek usulan tersebut.
“Waktu itu saya udah ngomong begitu, saya akan lihat. Udah ada tuh yang WA saya, jangan katanya. Nanti yang lain iri,” kata Purbaya saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Sampai saat ini Purbaya belum memutuskan langkah apa yang diambil untuk membangun kembali robohnya bangunan yang menewaskan lebih dari 60 orang santri.
“Saya gak tau mana yang terbaik,” ujarnya.
Dia juga belum dapat memastikan tindak lanjut dari usulan tersebut karena masih menunggu proposal resmi.
“Saya belum lihat proposalnya. Tapi nanti begitu lihat proposal, saya akan putuskan,” ucapnya.
Usulan renovasi pesantren sebelumnya disampaikan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan alasan ada sekitar 1.900 santri yang kehilangan tempat belajar.
Cak Imin menyebut dana APBN layak dikucurkan untuk memperbaiki bangunan tempat belajar tersebut.
"Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena ya kalau jumlah santrinya 1.900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja?,” jelasnya.
(Taufik Fajar)