"Pak Presiden tidak hanya ingin membangun koperasi desa, tapi ingin mewujudkan apa yang dahulu dicita-citakan oleh para bapak bangsa. Insyaallah hari ini mereka akan tersenyum menyaksikan rakyat kembali menjadi pelaku utama ekonomi," ujarnya.
Koperasi desa nantinya akan menjadi wadah distribusi kebutuhan pokok, penampung hasil pertanian, perikanan, kerajinan, dan produk lokal lainnya. Lebih dari itu, koperasi ini juga akan menjadi instrumen distribusi program-program bantuan pemerintah secara tepat sasaran.
Kementerian Koperasi bersama 18 kementerian dan lembaga, serta dukungan dari pemerintah daerah dan TNI, telah bekerja keras sejak Maret 2025 untuk mempersiapkan seluruh aspek regulasi dan teknis program ini. Ferry menyebut kerja keras ini sebagai langkah besar untuk mengejar ketertinggalan koperasi dari sektor BUMN dan swasta.
“Selama ini masyarakat desa hanya jadi objek atau pasar. Presiden Prabowo ingin masyarakat desa menjadi subjek dan pelaku ekonomi. Negara hadir mengatur agar ekonomi tidak hanya dikendalikan oleh mekanisme pasar bebas," tegasnya.
Melalui program koperasi desa ini, pemerintah berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang signifikan. Targetnya, kontribusi dari desa-desa ini akan mempercepat pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% seperti yang dicanangkan Presiden.
"Ini bukan sekadar membangun fisik koperasi, tetapi mengukir sejarah kembalinya rakyat sebagai subjek ekonomi bangsa," pungkas Ferry.
(Feby Novalius)