Menurutnya, fokus utama Kementerian Keuangan saat ini adalah memastikan pengelolaan anggaran berjalan secara efisien dan tepat sasaran.
“Kalau kasih anggaran yang tepat, nanti pasti pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, dan nggak ada yang bocor. Itu aja,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah dirinya memberikan masukan terkait rencana tersebut, Purbaya menampik.
“Nggak, kalau mau saya doain lah,” katanya sembari tersenyum.
Lebih lanjut, Purbaya mengaku belum memahami secara mendalam konsep family office yang dimaksud, meskipun Ketua DEN kerap menyinggung hal itu dalam beberapa kesempatan.
“Saya belum terlalu ngerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, tapi saya nggak pernah lihat. Jadi, saya nggak bisa jawab,” ujarnya.
Sebagai informasi, family office merujuk pada entitas pengelola kekayaan pribadi atau keluarga konglomerat yang kerap diasosiasikan dengan negara-negara surga pajak, seperti Singapura dan Hong Kong.
Wacana pembentukan family office di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata (Bali), belakangan mencuat dan disebut menjadi bagian dari rencana DEN untuk menarik investasi dari kalangan ultra high net worth individual (UHNWI).
(Taufik Fajar)