Terjadi sedikit penurunan pada jumlah aset Perseroan pada kuartal III tahun 2025 sebesar Rp971,88 miliar atau turun sekitar 7,45% dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp1,05 triliun. Perseroan juga mencatatkan penurunan jumlah liabilitas, di mana pada periode September 2025 Perseroan mencatat sebesar Rp138,60 miliar jumlah liabilitas dibandingkan dengan periode Desember 2024 sebesar Rp171,92 miliar. Hal ini disebabkan karena Perseroan melakukan pembayaran atas utang pada periode tersebut. Perseroan juga tidak memiliki utang bank jangka panjang. Di sisi lain, total ekuitas Perseroan mengalami sedikit penurunan dari Rp878,18 miliar menjadi Rp833,27 miliar pada kuartal III tahun 2025.
Kinerja operasional Perseroan pada kuartal III tahun 2025 ini memberikan dampak positif pada keuangan Perseroan, sehingga posisi neraca Perseroan cukup sehat dan kuat.
Kapasitas tingkat produksi Perseroan per kuartal III tahun 2025 telah mencapai 92,48% dari RKAB tahun 2025 yang telah disetujui. Untuk memenuhi kebutuhan pasar hingga akhir tahun 2025, Perseroan telah mengajukan pembaruan RKAB ke Kementerian ESDM untuk menambah RKAB Perseroan.
“Meskipun Perseroan tetap mampu menunjukkan kinerja operasional dan finansial yang memuaskan pada kuartal ketiga 2025, namun hal tersebut belum mencapai ekspektasi Perseroan. Dikarenakan RKAB Perseroan yang saat ini masih dalam proses pengajuan, hal itu menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Perseroan tahun ini,” ungkap Ruddy.