Lebih lanjut, Ferdinand menegaskan dirinya tidak percaya jika produk BBM Pertamina buruk atau bercampur air.
“Saya sudah puluhan tahun memakai BBM Pertamina, kendaraan saya tidak pernah bermasalah. Kenapa baru sekarang ramai? Jangan-jangan ini siasat dagang dari kompetitor SPBU Pertamina,” ujarnya.
Ferdinand meminta Pertamina untuk tidak tinggal diam. Dia mendesak agar kasus ini dibawa ke ranah hukum dan pihak-pihak yang diduga melakukan rekayasa dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
“Supaya jelas siapa yang bermain dan agar masyarakat tidak terus disuguhi opini menyesatkan,” tutupnya
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan bersama Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak ditemukan adanya kontaminan seperti air, di dalam BBM jenis Pertalite di sejumlah wilayah Jawa Timur.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyatakan, pemeriksaan bersama Lemigas tersebut dilakukan di sekitar 300 SPBU yang mayoritas terletak di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa.
"Kami melakukan pengecekan dengan metodologi pasta air. Kami juga melakukan pengecekan dengan mekanisme densitas. Kita juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut," katanya.