JAKARTA - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan penyaluran subsidi BBM hingga listrik akan menggunakan face recognition. Data biometrik ini digunakan dengan harapan pemberian subsidi yang tepat sasaran.
Agus mengatakan, saat ini pihaknya bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) hingga Kementerian Komunikasi dan Digital tengah melakukan penyesuaian dan pengumpulan data penerima subsidi menggunakan face recognition.
"Kita sedang bekerjasama dengan DEN. Kemensos, Kemenpan, dan Komdigi sedang melakukan percobaan di Banyuwangi," ujarnya dalam acara Rakernas Perindo 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Dia menjelaska, pemanfaatan data face recognition ini akan digunakan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial dan subsidi sosial. Subsidi sosial menyangkut BBM hingga listrik, sementara bantuan sosial terkait dengan bantuan pangan hingga subsidi upah.
"Jadi nanti penerima bansos itu akan digitalisasi. Kalau selama ini kita menyalurkan lewat bank Himbara dan PT Pos, tapi nanti kira-kira satu kartu itu bisa mencakup semua. Bansos itu salah satu saja, subsidi sosial itu apa? Ada listrik, ada BBM, dan lain-lain," sambungnya.
Meski penyaluran subsidi pemerintah diperketat atau lebih selektif menggunakan data face recognition, namun Agus menilai alokasi bantuan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu secara kumulatif meningkat. Hal ini menghitung program sosial lain seperti sekolah rakyat hingga makan bergizi gratis.
"Tahun depan, Pak Prabowo akan menambah anggaran untuk bantuan-bantuan. Buat saudara-saudara kita yang masih miskin, termasuk untuk Sekolah Rakyat, untuk bansos, untuk pemberdayaan, dan lain-lain," lanjutnya.