JAKARTA - Pertamina Marine Solutions (PMSol), anak perusahaan Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina International Shipping (PIS), ikut dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025.
Partisipasi perdana ini menjadi langkah perusahaan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan maritim dan logistik energi global.
Drektur PMSol Dian Prama Irfani menyoroti pentingnya kesiapan manusia dalam proses digitalisasi sektor maritim.
Menurut dia, kemajuan teknologi seperti smart-port, kecerdasan buatan (AI), digital twins, hingga Just-In-Time (JIT) port calls, belum otomatis menjamin keberhasilan transformasi digital.

“Banyak proyek digital berhenti pada tahap pilot bukan karena teknologinya kurang memadai, tetapi karena kesiapan sumber daya manusia yang belum berkembang. Orang adalah ‘operating system’ industri maritim, sementara AI dan data hanyalah aplikasinya,” kata Irfani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/11/2025).
Dia menjelaskan bahwa masa depan logistik maritim tidak hanya ditentukan oleh adopsi teknologi, tetapi juga oleh kemampuan manusia dalam memimpin proses perubahan.
Untuk itu, Irfani menekankan tiga kapabilitas yang perlu diperkuat industri, yaitu transformasi kognitif, kolaborasi manusia–mesin, dan ketahanan adaptif.
Menurutnya, digitalisasi akan menghasilkan dampak optimal apabila para profesional di sektor maritim berbagi pola pikir dan kesiapan etis yang sama.
“Saat algoritma menjadi umum, judgment menjadi pembeda. Ketika otomatisasi menjadi standar, etika menjadi strategi,” tutupnya.
Transformasi tersebut sejalan dengan langkah PMSol dalam dua tahun terakhir, ketika perusahaan memperkuat bisnis inti sekaligus mempercepat digitalisasi di berbagai lini operasional. Peningkatan kompetensi talenta maritim nasional menjadi salah satu fokus yang terus dikembangkan.
(Taufik Fajar)