JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini kucuran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp900.000 kepada 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menjadi pendorong akselerasi konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2025.
Keyakinan ini muncul setelah pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2025 tercatat melambat dan mencapai titik terendah dalam 14 tahun terakhir, di luar periode pandemi.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa BLT ini ditujukan untuk empat desil terendah masyarakat, yang memiliki kecenderungan konsumsi tambahan (marginal propensity to consume) yang sangat tinggi.
"Artinya kalau kita tambah Rp900.000 uang ke kantong masyarakat, mereka langsung membelanjakan paling tidak 90 persen dari Rp900.000 tersebut," ungkap Febrio dalam konferensi pers APBN Kita, dikutip Minggu (23/11/2025).
Febrio meyakini BLT senilai total Rp31,95 triliun tersebut akan dibelanjakan segera untuk kebutuhan sehari-hari, dan dampaknya akan terlihat langsung pada komponen konsumsi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2025.
"(BLT Rp900.000) ini menjadi konsumsi di masyarakat dan terlihat nanti bagian konsumsi di PDB kita di kuartal keempat," kata Febrio.
Keyakinan Kemenkeu untuk mempercepat penyaluran BLT muncul di tengah laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pelemahan daya beli masyarakat.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengungkapkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya mencapai 4,89 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada kuartal III-2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II-2025 (4,96 persen YoY) dan kuartal III-2024 (4,91 persen YoY).
"Komponen ini (konsumsi rumah tangga) tumbuh sebesar 4,89 persen YoY yang menunjukkan masih terjadinya tingkat konsumsi masyarakat," ungkap Edy dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
BPS menyoroti bahwa angka 4,89 persen YoY pada kuartal III-2025 menjadi yang terendah dalam 14 tahun belakangan untuk periode kuartal III, di luar episode pandemi Covid-19 (2020 dan 2021).
Pemerintah menyalurkan total dana Rp31,95 triliun untuk BLT Rp900.000 ini. Hingga 31 Oktober 2025, realisasi penyaluran telah mencapai Rp13,1 triliun kepada 14,6 juta keluarga penerima manfaat melalui transfer langsung ke rekening.
Mulai Jumat (21/11/2025), penyaluran BLT dilanjutkan melalui PT Pos Indonesia untuk keluarga penerima manfaat yang tidak memiliki rekening. KPM tersebut dapat langsung mengambil BLT Rp900.000 di balai desa masing-masing.
(Dani Jumadil Akhir)