ReforMiner juga mencatat bahwa hilirisasi migas periode 2025–2040 berpotensi menghemat devisa impor hingga USD73,3 miliar atau sekitar Rp1.134 triliun. Menurut Komaidi, RDMP Balikpapan adalah fondasi penting untuk mencapai manfaat tersebut.
Selain penghematan devisa, industri kilang memberikan kontribusi besar melalui penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi daerah, hingga penerimaan negara. Pada 2022 saja, pendapatan sektor kilang Pertamina mencapai sekitar Rp572 triliun dan menyumbangkan pajak lebih dari Rp49 triliun.
“Dengan selesainya RDMP Balikpapan, kontribusi ekonomi industri kilang tentu akan meningkat. Karena itu, pemerintah perlu memastikan kebijakan yang mendukung perkembangan industri kilang tetap konsisten, termasuk insentif dan regulasi yang membuat proyek-proyek seperti ini berkelanjutan,” kata Komaidi.
Dia dengan menegaskan bahwa RDMP Balikpapan adalah bukti bahwa Indonesia dapat membangun industri energi yang lebih kuat, mandiri, dan berdaya saing. “Ini adalah investasi strategis bagi masa depan energi Indonesia,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)