Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa Unsoed Belajar Investasi di Era Digital Lewat Talkshow Moneyfestasi

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis-Kamis, 04 Desember 2025 |14:59 WIB
Mahasiswa Unsoed Belajar Investasi di Era Digital Lewat Talkshow Moneyfestasi
Talkshow “Moneyfestasi” dengan tema “Challenge and Opportunity in Digital Era for Gen Z” di Universitas Jenderal Soedirman. (Foto: Okezone.com/Aldhi Chandra)
A
A
A

JAKARTA – Mahasiswa perlu memahami dunia investasi secara mendalam. Menyikapi hal ini, iNews Media Group Campus Connect (ICC) menghadirkan talkshow “Moneyfestasi” dengan tema “Challenge and Opportunity in Digital Era for Gen Z” di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.

Acara ini bertujuan memberikan wawasan seputar tantangan dan peluang investasi di era digital.

Kepala Wilayah Jawa Tengah 1 Bursa Efek Indonesia, Fanny Rifqi, menjelaskan bahwa talkshow ini membantu mahasiswa memahami persoalan dunia investasi secara menyeluruh, sehingga dapat mengembangkan pengelolaan keuangan pribadi. Menurutnya, pemahaman mahasiswa akan semakin kuat karena tidak hanya terbatas pada teori yang didapat di perkuliahan.

"Acara ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda, terutama Gen Z," ujar Fanny Rifqi dalam kegiatan yang digelar Kamis (4/12/2025).

Ia menambahkan, "Mahasiswa tentu sudah mendapatkan ilmu secara teoritis, tetapi akan lebih efektif jika teori tersebut diterapkan melalui keterkaitan dengan dunia industri keuangan, khususnya investasi."

Talkshow yang berlangsung di Lantai 6 Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed ini turut dihadiri Pemimpin Redaksi IDX Channel, Masirom, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, M.Sc., Ph.D.

Fanny Rifqi menekankan bahwa dunia investasi selalu terkait risiko, sehingga mahasiswa perlu bijak dalam mengambil keputusan dengan landasan pengetahuan yang kuat.

 

"Nah, agar mahasiswa memperoleh pemahaman yang baik tentang investasi, mereka perlu dikenalkan berbagai produk investasi. Di industri pasar modal, ada banyak alternatif produk yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing," jelasnya.

Ia mencontohkan, "Bagi yang takut risiko, reksa dana berbasis data tetap bisa menjadi pilihan. Sedangkan yang siap mengambil risiko, saham bisa menjadi instrumen yang sesuai. Namun, membeli saham harus didukung kompetensi, analisis fundamental dan teknikal, serta pemahaman risiko terkait pilihan tersebut."

Selain talkshow, mahasiswa juga mengikuti sesi workshop bertajuk “Understand More, Fear Less & Live Brighter” yang dibawakan oleh Financial Planner, Aliyah Natasha.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement