Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menilai pergerakan rupiah hari ini akan cenderung fluktuatif dengan potensi ditutup melemah pada kisaran Rp16.760 hingga Rp16.790 per USD.
Sentimen utama yang menekan nilai tukar domestik adalah rilis data dari Biro Analisis Ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mencapai 4,3 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal III-2025. Angka ini jauh melampaui ekspektasi pasar sebelumnya yang hanya sebesar 3,3 persen.
Kondisi ekonomi AS yang kuat tersebut memicu perpindahan arus modal kembali ke aset-aset berdenominasi dolar AS (the greenback). Meskipun demikian, Ibrahim mencatat bahwa kondisi ekonomi domestik yang relatif stabil masih mampu menjadi peredam agar volatilitas rupiah tidak merosot lebih dalam.
(Taufik Fajar)