JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) optimistis mampu meraih realisasi kontrak di atas target akhir 2011 sebesar Rp12,298 triliun. Perseroan tengah membidik sejumlah kontrak baru di bidang konstruksi gedung, jalan, minyak dan gas, serta pembangkit listrik (power plant).
Untuk sektor minyak dan power plant, perusahaan BUMN konstruksi itu tengah mengejar sejumlah proyek baru di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan,dan Timor Leste.
”Untuk di Timor Leste kami tengah membangun PLTD (pembangkit listrik tenaga diesel), sebanyak tujuh unit mesin di sekat Kota Dili. Selain ada juga yang sedang dalam proses tender, kami harapkan bisa didapat,” ujar Direktur SDM dan Pengembangan WIKA Tonny Warsono di Jakarta kemarin.
Menurut Tonny, proyek tersebut merupakan bagian dari proyek EPC (engineering procurement) di Hera, Timor Leste bagian utara yang memiliki daya 126 MW (7x18 MW) dengan nilai konstruksi sebesar USD16,2 juta.
Saat ini perseroan telah menyelesaikan tiga unit yang akan beroperasi akhir tahun ini. Sementara, empat unit lagi akan diselesaikan Maret 2012. Sementara proyek yang masih dalam proses tender, Tonny tidak menjelaskan.
Namun, Deputi Energi WIKA M Chusnufam mengatakan, proyek yang tengah dibidik itu adalah pembangunan konstruksi PLTD di Bentano, Timor Leste, sebesar 8x18 MW dengan nilai investasi USD20 juta.
Selain proyek tersebut, perseroan juga tengah membidik sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), di antaranya proyek 2x15 MW di Borang, Sumatera Selatan, dan 2x65 MW di Kalimantan Selatan. Mengenai dana investasi, Tonny juga tidak menjelaskan.
Namun berdasarkan kisarannya, sebesar USD1,5 juta per MW. Sehingga, jika dihitung dari jumlah MW yang dikerjakan, dana investasi untuk proyek tersebut sebesar USD240 juta.
Analis Samuel Sekuritas Sonny John dalam risetnya menilai kinerja WIKA tahun ini masih akan positif, terutama didukung oleh kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik tahun ini. Banyaknya proyek-proyek pemerintah yang jalan tahun ini, akan meningkatkan perolehan kontrak yang dimiliki perseroan.
”Segmen konstruksi tahun ini memang jauh lebih baik dari tahun lalu. Terutama dengan realisasi sejumlah proyek infrastruktur pemerintah serta masih rendahnya suku bunga,” katanya. (juni triyanto)