Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

APLN Klaim Obligasinya Oversubscribe 4 Kali

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 16 Agustus 2011 |08:07 WIB
APLN Klaim Obligasinya <i>Oversubscribe</i> 4 Kali
Logo Agung Podomoro
A
A
A

JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengklaim obligasi I-2011 yang nilai emisinya naik jadi Rp1,2 triliun dari sebelumnya Rp800 miliar mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak empat kali.

"Untuk obligasi I ini kita mengalami oversubscribe empat kali sehingga mendekati angka Rp3 triliun. Oleh karena itu kita naikkan nilai emisinya dari Rp800 miliar menjadi Rp1,2 triliun," ungkap Direktur Keuangan APLN Cesar Dela Crus ketika ditemui dalam acara buka puasa bersama, di Central Park, Jakarta, Senin (15/8/2011) malam.

Obligasi perseroan yang bergerak dalam sektor properti ini seluruhnya diserap oleh investor domestik. Di mana sebanyak 60 persen diserap oleh asuransi. Lalu dana pensiunan menyerap sekira 15 persen hingga 18 persen dan sisanya diserap oleh investasi berupa reksa dana.

Perseroan pun berharap bahwa dalam pekan ini pada 18 Agustus 2011 bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengenai obligasi ini.

Sekadar informasi, APLN menawarkan obligasi perdananya dengan nilai Rp800 miliar yang kemudian dinaikkan nilai emisinya menjadi Rp1,2 triliun yang dibagi dalam dua seri. Obligasi tersebut ditawarkan dengan tenor tiga tahun (seri A) dan lima tahun (seri B).

Obligasi ini dijamin dengan jaminan khusus sebesar 125 persen dari jumlah terutang berupa kompleks Proyek Central Park yang terdiri dari mal, hotel tiga tower apartemen, dan gedung perkantoran. Jaminan ini dijaminkan secara pari passu dengan kreditur sindikasi.

Peringkat obligasi ini adalah idA dengan stable outlook dari Pefindo. Penjamin pelaksana emisi obligasi (underwriter) adalah PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Securities dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Wali amanatnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Dana dari obligasi ini akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha perseroan melalui akuisisi perusahaan-perusahaan yang memiliki proyek dalam industri properti di Jakarta, Bali, dan Bogor. Saat ini, perseroan tengah dalam tahap negosiasi dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan tersebut. Porsi kepemilikan saham yang diincar adalah berkisar antara 35-100 persen. Dua di antara perusahaan tersebut, adalah perusahaan terafiliasinya.

Perseroan menargetkan dapat menyelesaikan proses akuisisi atas perusahaan-perusahaan tersebut paling lambat dua tahun ke depan. Masa penawaran awal dari obligasi ini pada 29 Juli-3 Agustus, efektif diperkirakan pada 11 Agustus, penawaran umum pada 15-16 Agustus, Penjatahan pada 19 Agustus dan pencatatan di bursa pada 24 Agustus.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement