JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan bila inflasi Februari ini tercatat sebesar 0,05 persen. Angka ini ternyata merupakan yang terendah sepanjang sejarah ekonomi Indonesia.
"Inflasi Februari terendah dalam sejarah yakni sebesar 0,05 persen. Ini akan mendorong penurunan yield atau kenaikan harga surat berharga negara (SBN)," tukas Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rahmat Waluyanto, dalam pesan singkatnya kepada okezone, Minggu (4/3/2012).
Dia menambahkan, tingkat inflasi yang relatif rendah serta rata-rata nilai tukar rupiah yang relatif stabil, dan juga kondisi eurozone yang belum sepenuhnya membaik, akan mendorong capital inflows yang semakin besar.
"Ditambah lagi prospek kenaikan rating menjadi investment grade dari S & P yang diharapkan diberikan tahun ini," pungkasnya.
Seperti diketahui, BPS menuturkan inflasi Februari 2012 tercatat sebesar 0,05 persen. Sementara inflasi tahun kalender 0,81 persen. Sehingga inflasi year on year (yoy) mencapai 3,56 persen. Inflasi komponen inti 0,33 persen. Serta inflasi inti year on year (yoy) 4,31 persen. Adapun dari 66 kota, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Matraman 1,73 persen, Pontianak 1,7 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Tangerang 0,03 persen, dan deflasi terjadi di Sibolga minus 1,23 persen. Sementara barang penyumbang inflasi antara lain emas dan perhiasan sebesar 0,07 persen, beras 0,05 persen, dan bawang 0,02 persen.