Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Ada Dana, Terminal Baku Rotan Sukoharjo Tertunda

Genta Wahyu , Jurnalis-Rabu, 07 Maret 2012 |20:05 WIB
Tak Ada Dana, Terminal Baku Rotan Sukoharjo Tertunda
A
A
A

SUKOHARJO - Kendati sudah direncanakan lama, pembangunan Terminal Bahan Baku Rotan di Desa Trangsan, Kecamatan gatak, Kabupaten Sukoharjo tahun 2012 ini terpaksa tertunda. Padahal Terminal itu diperlukan sekali pengrajin rotan di kawasan kerajinan rotan Trangsan.

Kami butuh dana sekira Rp1,8 miliar untuk membangun Terminal Bahan Baku Rotan di Trangsan," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Sriyono kepada wartawan, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (7/3/2012).

Pada 2012 ini, menurut Sriyono, belum bisa direalisasi. Alokasi dana untuk pembangunan terminal bahan baku rotan Trangsan belum dianggarkan pada APBD 2012 Kabupaten Sukoharjo. “Sebetulnya rencana lama, tetapi lag-lagi terbentur dana," ujarnya.

Adanya Terminal Bahan Baku Rotan, kata Sriyono lagi, sebetulnya usulan dari masyarakat pengrajin rotan Trangsan, dalam rangka untuk menunjang penyediaan bahan baku rotan. Selain itu sebagai tindak lanjut Pemerintah Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah, yang siap memasok rotan ke Trangsan, Sukoharjo.

Trangsan, Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai kawasan kerajinan rotan. Produknya mulai dari tempat koran, ranjang, lemari dan sebagainya. Hasil kerajinan rotan dari Trangsan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi telah menjadi barang ekspor ke berbagai Negara, terutama Jepang.

Sementara itu, Sunarsa, salah seorang pengrajin rotan Trangsan berharap Terminal Bahan Baku Rotan di Trangsan bisa segera terealisasi.

"Keberadaan Terminal Rotan merupakan solusi untuk meningkatkan stok bahan baku rotan, yang akhir-akhir ini sering menipis. Padahal bahan baku rotan tersebut sangat diperlukan sekali oleh para pengrajin," ungkapnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement