Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Soal BBM Subsidi

Pembatasan Susah, Pemerintah Disarankan Bersabar

Gina Nur Maftuhah , Jurnalis-Kamis, 19 April 2012 |19:10 WIB
 Pembatasan Susah, Pemerintah Disarankan Bersabar
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Rencana pemerintah melakukan pembatasan terhadap BBM subsidi dianggap tidak perlu. Pemerintah dianggap hanya perlu bersabar menunggu saatnya menaikkan harga BBM subsidi.

"Susah pengawasan dan pengkategoriannya (pembatasan BBM). Kalau pembatasan untuk pelat merah saja mungkin efektif, tetapi kalau pelat hitam susah. Pemerintah juga berpotensi melanggar ketentuan Mahkamah Konstitusi," ujar Pengamat Perminyakan Kurtubi saat dihubungi Okezone, Kamis (19/4/2012)

Pemerintah, lanjut Kurtubi, bisa dituduh melanggar ketentuan MK karena memaksa masyarakat untuk beralih premium ke pertamax. Hal ini jelas melanggar konstitusi, karena menurut pasal 33 UUD 1945, BBM dikelola negara untuk kepentingan rakyat.

"Yang paling buruk, ini  bisa dijadikan cara bagi DPR untuk memakzulkan Presiden. Menyuruh masyarakat berganti ke pertamax sama saja memaksakan harga BBM keekonomian," lanjut dia.

Demi menekan angka konsumsi BBM subsidi yang terus naik dan menjaga kuota BBM agar tetap berada di angka 40 juta KL, Kurtubi menghimbau kepada pemerintah untuk bersabar.

"Sabar saja sampai waktunya menaikkan BBM. Harga minyak dunia masih akan tinggi dalam beberapa bulan mendatang, pemerintah pasti bisa menaikkan BBM," tandas dia.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement