Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPS Diminta Hitung Dampak Inflasi Pembatasan BBM

R Ghita Intan Permatasari , Jurnalis-Selasa, 01 Mei 2012 |14:37 WIB
BPS Diminta Hitung Dampak Inflasi Pembatasan BBM
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan, sulit untuk memperkirakan angka inflasi karena dampak pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi terhadap mobil pribadi.

Direktur Statistik Harga BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, salah satu yang membuat hal ini menjadi sulit adalah karena rencana pembatasan belum jelas seperti apa penerapannya.

"Ya sekarang kalau dibatasi tergantung bagaimana dibatasinya. Kalau yang biasa beli premium Rp4.500 dia harus beli pertamax Rp10.200, berarti untuk dia mengalami kenaikan untuk itu. Sedangkan yang tidak membeli dia tidak mengalami kenaikan untuk itu," ungkapnya kala ditemui di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (1/5/2012).

Sasmito melanjutkan bahwa BPS sendiri telah diminta Pemerintah untuk melakukan perhitungan dampak pengendalian BBM bersubsidi terhadap angka inflasi. Maka dari itu, BPS pun harus menghitung berapa banyak kendaraan yang kapasitas mesinnya di atas 1.500 cc bila pengendalian berdasarkan ukuran itu jadi dilakukan.

"Jadi nanti kita hitung berapa mereka yang harus pindah. Jadi mungkin yang cc-nya di atas 1.500 cc sama mobil dinas pemerintah itu yang kita hitung. Tapi sebagian besar mobil pemerintah kan sudah banyak pakai pertamax," paparnya.

Namun, Sasmito pun belum bisa menyebutkan berapa jumlah mobil pribadi yang bakal kena rencana pengendalian. Tapi secara nasional, jumlah mobil yang ada di bawah dan di atas 1.500 cc perbandingannya sekira 50:50. Di mana pada saat ini total mobil di Indonesia mencapai 10 juta-11 juta mobil.

"Itu yang kena kepada yang separuh dari yang itu. Tapi dari yang separuh kan sebagian sudah pakai pertamax," tuturnya.

Selain itu, BPS harus menaksir berapa masyarakat yang patuh dan tidak patuh terhadap kebijakan tersebut dan hal tersebut adalah hal yang sulit. Dikarenakan masih menghitung, BPS pun belum bisa mengeluarkan angka tambahan inflasi secara pasti.

"Ya pasti lebih kecil karena kalau kenaikan BBM kan semua kena. Tapi ini ada yang kena ada yang tidak. Asumsi inflasi yang sekarang 6,8 persen itu ada kenaikan harga BBM. Tanpa kenaikan harga BBM bisa lima persen, bisa lebih kecil," pungkasnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement