JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menuturkan, inflasi pada 2012 akan berkisar lima persen tanpa adanya kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi.
Direktur Statistik Barang dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Saswito Hadi Wibowo menjelaskan, asumsi inflasi dalam APBNP 2012 sebesar 6,8 persen telah memasukan faktor penaikan harga BBM bersubsidi.
"Asumsi yang sekarang itu ya telah memperhitungkan kenaikan BBM, entah kapan di bulan apa pada tahun ini, itu pasti ada. Jadi tanpa kenaikan bisa lima persen bisa kecil," ungkapnya di Jakarta, Selasa (1/5/2012).
Selain itu, terkait dengan rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, ia mengaku pihaknya masih melakukan kajian lebih dalam atas dampaknya terhadap laju inflasi. "Kalau pembatasan, dampaknya ya kita harus hitung dulu berapa orang yang biasanya premium harus beli pertamax. Perbandingannya berapa, baru mempengaruhi dampak inflasinya," paparnya.
Dia menambahkan bahwa pada saat ini yang menjadi pemicu pengusaha untuk menaikan harga-harga produknya adalah ketidakpastian dari pemerintah. Namun, hal ini tidak akan berdampak signifikan bagi laju inflasi.
"Karena ada ketidakpastian, ya mereka kan juga melakukan penyesuaiannya kecil-kecil, tidak terlalu besar sehingga dampak inflasinya tidak terlalu besar. Tetapi memang tidak seperti yang kita harapkan seperti tahun sebelumnya, ini permasalahannya kan ketidakpastian," paparnya.
(Widi Agustian)