Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Data Tenaga Kerja AS Halangi Kilau Emas

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Senin, 07 Mei 2012 |12:39 WIB
Data Tenaga Kerja AS Halangi Kilau Emas
Ilustrasi. (Foto: Monex)
A
A
A

JAKARTA - Harga emas kembali melemah pascarilis data pekerjaan Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu. Meski begitu, harga emas masih berusaha bertahan untuk tidak terus melemah ke level terendahnya.

Research & Analysis Division Monex Ariana Nur Akbar mengungkapkan, rendahnya rilis tenaga kerja ini memunculkan spekulasi atau ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera meluncurkan Quantitative Easing ke tiga (QE3) secepatnya.

"Akan tetapi, optimistis tersebut mungkin terhambat oleh kekhawatiran ketidakpastian yang datang dari Eropa, terkait masih adanya ketegangan politik di Prancis dan Yunani," ungkap dia dalam riset hariannya, Senin (7/5/2012).

Menurut dia, kemunculan babak lanjutan QE3 berpotensi mengangkat harga saat harga menyentuh level rendah hariannya pada hari ini.

"Data-data ekonomi yang harus diwaspadai hari ini masih minim, atau paling tidak adalah data dari Jerman, yaitu German Factory Order yang diperkirakan akan naik menjadi 0,5 persen dari sebelumnya 0,3 persen dan data dari Eropa yaitu Sentix Investor Confidence yang diperkirakan turun menjadi 15,3 dari sebelumnya -14,7," jelas dia.

Dia melanjutkan, untuk pergerakan naiknya, kisaran resistance emas dapat ditemui di level-level USD1.646-USD1.664 per ons. Sedangkan untuk pergerakan turunnya, kisaran support akan dapat ditemui dikisaran USD1.625-USD1.621 per ons.

Seperti dilansir dari Reuters, Spot Gold turun USD2,06 sen ke USD1.639,99 per ons, Spot Silver turun tipis 18 sen ke USD30,16 per ons, Spot Platinum turun USD2,11 per ons menjadi USD1.518,24 dan Spot Palladium merosot USD0,25 per ons ke USD645,95.

Sedangkan untuk emas berjangka jenis, Comex dalam pengiriman Juni, turun tajam USD4,40 per ons menjadi USD1.640,80 per ons dan Comex Silver untuk pengiriman Juli turun 23 sen menjadi USD30,20 per ons.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement