Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hemat Energi, PT KAI Jalankan Kereta Sesuai Kuota Kontrak

Bramantyo , Jurnalis-Rabu, 06 Juni 2012 |18:36 WIB
Hemat Energi, PT KAI Jalankan Kereta Sesuai Kuota Kontrak
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

SOLO - Kebijakan hemat energi yang diterapkan PT KAI (Persero), membuat transportasi massal ini  tidak bisa berbuat banyak menyusul membludaknya jumlah penumpang yang mengantre tiket Lebaran.

Pasalnya, dengan aturan tersebut, PT KAI hanya menjalankan kuota sesuai dengan kontrak yang diberikan pemerintah. PT KAI tidak diizinkan menambah jumlah rangkaian gerbong atau penambahan lokomotif. Praktis, untuk daop VI Yogyakarta, jumlah lokomotif komersial yang beroperasional hanya 17 lokomotif untuk semua kelas.

"Kita hanya menjalankan kereta sesuai aturan kuota yang ditetapkan pemerintah. Dengan jumlah rangkaian, enam gerbong penumpang, satu gerbong makan setiap keberangkatan," jelas Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Edo Budiyanto kepada Okezone di Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/6/2012).

Menurut Eko, sebenarnya,dengan jumlah rangkaian gerbong yang dijalankan, sangat cukup untuk mengangkut para penumpang. Namun, karena tabiat masyarakat yang membeli tiket pada saat keberangkatan, membuat membludaknya para penumpang kereta.

"Aturan membeli tiket 90 hari sebelum keberangkatan,sebenarnya sudah kita jalankan sejak lebaran tahun lalu. Hanya saja, untuk merubah kebiasaan masyarakat, memang membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.

Padahal, untuk jumlah kereta ekonomi, di bawah operasional Daop VI, setiap harinya, hanya di operasionalkan, satu rangkaian kereta Senja Bengawan. Selain itu PT Kereta Api Indonesia (KAI) rencananya akan memperketat teknis pemberangkatan penumpang dari stasiun. Termasuk kembali memperketat barang-barang bawaan para penumpang, yang selama ini selalu diabaikan. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan para penumpang kereta api.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement