SOLO - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Solo melaporkan bahwa hingga minggu kedua bulan Juni 2012 tekanan inflasi di kota Solo masih terkendali.
"Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan harga bawang merah, cabai merah, telur ayam, bawang putih, tempe, daging ayam dan kacang panjang,” jelas Sekretaris Pengarah TPID kota Solo, Doni P Joewono kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2012).
Namun demikian, menurut Doni, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga. Diantaranya minyak goreng, tomat, beras dan ikan bandeng. “Sedang komoditas lainnya cenderung stabil,” jelasnya.
Dengan perkembangan tersebut, kata Doni yang juga Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, inflasi year on year kota Solo pada bulan Juni 2012 diperkirakan masih on the track dengan sasaran inflasi nasional sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen. “Sementara itu inflasi month to month bulan Juni 2012 akan sama atau sedikit lebih tinggi dari bulan Mei 2012,” terangnya.
Naik turunya harga komoditas pangan sangat dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu harga turun ketika panen dan harga naik ketika paceklik. Kondisi seperti ini, diakuinya tidak kondusif untuk perekonomian karena menimbulkan resiko ketidakpastian yang tinggi dan dapat dimanfaatkan para spekulan untuk meraup untung besar dengan menekan petani.
Untuk mengatasi hal ini, menurut Doni, memang perlu dikaji penerapan system resi gunang dimana ketika panen, barang yang berlebih bisa disimpan dulu di gudang dan petani diberikan sertifikat kepemilikan barang. “Sertifikat itu dapat dijadikan sebagai agunan untuk mengajukan kredit ke bank,” jelasnya.
(Widi Agustian)