Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masuki Titik Overbought, IHSG Rawan Profit Taking

Yuni Astutik , Jurnalis-Kamis, 05 Juli 2012 |08:09 WIB
 Masuki Titik <i>Overbought</i>, IHSG Rawan <i>Profit Taking</i>
Ilustrasi. (Foto: Daylife)
A
A
A

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas. Laju IHSG diperkirakan masih akan terdorong sentimen positif penguatan yang terjadi pada penutupan sore kemarin.

Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengungkapkan IHSG pada sore kemarin berada di area overbought. Imbasnya, pada perdagangan hari ini bisa saja terjadi aksi profit taking. "Support 4.052, dan ressistance 4.110," ujarnya kepada Okezone di Jakarta, Kamis (5/7/2012).

Alwi menambahkan, para pelaku pasar harus waspada, karena kemungkinan perdagangan pada hari ini akan berjalan melambat. Hal tersebut lantaran bursa Amerika Serikat (AS) merayakan hari kemerdekaan. "Pasar juga diperkirakan melambat karena menunggu rapat European Central Bank (ECB)," imbuhnya.

Alwi menjeaskan, rapat ECB yang akan dilakukan diantaranya adalah pembahasan pemangkasan suku bunga. Hal tersebut memberikan angin segar bagi para pelaku pasar. "Pemangkasan kabarnya 0,25-5 persen, ini yang memberikan respon positif," tandasnya.

Diberitakan seblumnya, Kendati disebut sudah overbought, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak menguat menembus batas atasnya. IHSG pun ditutup di level 4.075 hari ini. IHSG, kemarin, menguat 26,02 poin atau 0,64 persen ke 4.075,9. LQ45 naik 4,7 poin atau 0,67 persen ke 700,3.

Sektor pendukung indeks saham mayoritas menguat. Sektor perkebunan naik 65,5 poin atau 2,9 persen, sektor tambang naik 49,6 poin atau 2,3 persen tapi sektor keuangan turun 0,99 poin atau 0,19 persen. Nilai transaksi sebanyak Rp5,7 triliun senilai 4,65 miliar lembar saham. Kemudian sebanyak 154 saham menguat, 88 saham melemah dan 104 saham stagnan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement