MEDAN - Pengusaha asal Medan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang dan jasa dari Medan-Jakarta mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Hal ini dikarenakan terjadinya antrean panjang di Pelabuhan Merak, Jakarta yang membuat operasional bertambah.
Adi (46), salah satu pengusaha jasa pengiriman mengatakan dalam beberapa pekan terakhir mengalami kerugian hingga jutaan rupiah dikarenakan harus mengeluarkan kos atau dana yang lebih besar dalam melakukan pengiriman barang dengan tujuan Jakarta. Hal ini disebabkan terjadian antrian panjang dan penumpukan mobil di seputaran pelabuhan Merak.
Dia menjelaskan, akibat penumpukan tersebut membuat pengiriman semakin lama dan harus menambah uang makan supir, BBM dan gajinya. "Saya harus menambah uang operasional pengiriman, baik uang makan maupun gaji supir," kata Adi, di Medan, Senin (9/7/2012) malam.
Selain mengalami kerugian, perusahaannya juga kerap mendapat komplain dan kehilangan kepercayaan dari konsumen karena pengiriman yang biasanya lima hari kini bisa memakan waktu hingga delapan sampai sepuluh hari.
"Kalau pemerintah tidak serius mengatasi masalah ini perusahaan ini bisa tutup, dan akan banyak yang akan menganggur nantinya," ucapnya.
sementara itu, Kampak Sembiring, pengusaha buah-buahan asal Brastagi, menambahkan mengalami kerugian karena barang (buah) yang dikirim ke Jakarta terpaksa membusuk dan tidak layak untuk dijual kembali.
"Buah yang saya kirim busuk karena terlambat sampai tujuan dan itu menimbulkan kerugian besar," katanya.
Kerugian ini sudah dialami sejak terjadinya kesembrautan di pelabuhan merak yang menyebabkan antrian panjang. Lanjut Kampak Sembiring, kalau pemerintah tidak serius mengatasi masalah ini maka kerugian pengusaha buah yang ada di Brastagi akan semakin besar.
"Bukan hanya saya yang mengalami kerugian tapi pengusaha lainnya juga mengalami hal yang sama," jelasnya.
Dirinya berharap pemerintah menambah armada kapal pengangkut atau mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan ini.