JAKARTA - Pemerintah sudah memutukan untuk membatalkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Keputusan ini disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ketika melakukan peninjauan beberapa hari lalu. Pembatalan ini dikarenakan lebih faktor keamanan, yang dimana ada wilayah operasi migas milik PHE ONWJ, yang notabene anak usaha dari PT Pertamina (Persero).
Namun, pemerintah akan tetap membangun pelabuhan di Jawa Barat namun yang lebih kearah timur, yakni Subang maupun Indramayu.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengakui, pembatalan ini dikarenakan lokasi pembangunan pelabuhan tersebut akan mengancam industri migas dalam negeri.
"Bahwa pembatalan Pelabuhan Cilamaya kemarin, itu karena tidak mungkin dilokasi sekarang, sangat berbahaya untuk industri minyak dan industri kapal itu sendiri," ucap Sofyan di kantornya, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).
Sofyan menambahkan, nantinya pembangunan pelabuhan tersebut akan tetap dilanjutkan, namun dipindahkan ke lokasi yang lebih timur Jawa Barat.
"Itu sudah diidentifikasi lokasinya. Ini yang akan dieksplorasi lebih lanjut," imbuhnya.
Menurut Sofyan, pembatalan kemarin pun tidak merugikan pihak siapa-siapa. Pasalnya, dana untuk melakukan kelayakan studi tidak terlalu banyak. Terlebih lagi belum memasuki tahap detail engineering.
"Kalau lokasi baru ini sudah dilakukan studi kelayakan, begitu cocok langsung go (laksanakan). Namun belum tahu besaran dana studi kelayakannya," tukasnya.
(rzy)