JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mendata, selama triwulan kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 2,62 persen secara kuartal ke kuartal ke level Rp9.393 per dolar AS.
"Rupiah secara point-to-point melemah sebesar 2,65 persen (quartal ke quartal) ke level Rp9393 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 2,27 persen menjadi Rp9.277 per dolar AS," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution dalam konferensi pers, Kamis (12/7/2012)
Tekanan terhadap nilai tukar rupiah, lanjut Darmin, dipengaruhi oleh dinamika krisis di Eropa yang mendorong meningkatnya permintaan valas terkait portfolio rebalancing oleh pelaku nonresiden.
"Selain itu, permintaan valas domestik juga meningkat seiring dengan impor yang tinggi. BI terus menempuh langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan di pasar valas maupun pengembangan instrumen moneter valas untuk mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah," lanjut dia.
Ke depan, BI berjanji akan terus memperkuat pengelolaan nilai tukar sesuai fundamental dengan melanjutkan operasi moneter dan pendalaman pasar valas dalam menjaga agar penyesuaian keseimbangan eksternal berjalan teratur. (gna)
(Rani Hardjanti)