Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"PLTA Bisa Kurangi Beban Pembangkit BBM"

Pebrianto Eko Wicaksono , Jurnalis-Jum'at, 31 Agustus 2012 |16:55 WIB
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah berharap Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat mengurangi beban puncak listrik sehingga dapat menggantikan peran  pembangkit listrik dari Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan Indonesia memiliki Potensi sumber daya air (hydro) sebagai energi pembangkitan listrik.

Namun, saat ini pemanfaatannya masih terbatas untuk pembangkit listrik dengan kapasitas kecil. Padahal, energi air ini bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik untuk memikul beban puncak (peaker).

"Sayangnya, kebanyakan pengembang melihat PLTA sebagai pembangkit beban dasar, sedangkan pengoperasian sistem tenaga listrik memerlukan PLTA untuk menjadi pemikul beban puncak," kata Jarman, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (31/8/2012).

Jarman menambahkan, pengembangan PLTA menemui kendala antara lain biaya investasi yang lebih tinggi dibanding pembangkit yang lain, pembebasan lahan, penyesuaian dengan hutan lindung, sehingga membutuhkan proses izin yang lebih lama serta kurangnya insentif dari pemerintah.

"Jadi untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi tenaga air dari sungai, diperlukan pengembangan kebijakan yang lebih baik dari regulasi atas penerbitan izin dan konsensi untuk pembangunan PLTA khususnya terkait dengan insentif,"  tambah Jerman

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini terdapat 137 proyek PLTA dengan total kapasitas 1.097,23 mw. Dari jumlah tersebut 18 proyek sudah beroperasi, dalam tahap konstruksi sebanyak 16 proyek, 47 proyek dalam tahap proses finansial, 46 proyek dalam proses menunggu izin pembebasan lahan dan pemanfaatan hutan serta 21 proyek dalam tahan PPA. (gna)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement