JAKARTA - Menteri ESDM Jero Wacik meminta pengusaha perkebunan dan pertambangan melaksanakan kebijakan penghematan penggunaan BBM bersubsidi dengan ikhlas dan tidak berusaha mengakali atau melawan aturan tersebut.
"Perusahaan perkebunan dan pertambangan, apalagi yang milik pemerintah, janganlah bandel-bandel. Lakukan dengan ikhlas. Stikeri semua mobilnya," kata Jero dikutip dari laman resmi Dirjen Migas, Jakarta, Minggu (2/9/2012)
Jero melanjutkan, biaya yang dikeluarkan pengusaha karena adanya kebijakan ini memang akan meningkat. Namun tidak akan sampai membuat perusahaan menjadi bangkrut. "Semua aturan ini dilakukan untuk kepentingan bangsa dan negara," tambah dia.
Terkait dengan pengecualian tiga jenis usaha perkebunan dan pertambangan dari kewajiban mengunakan BBM non subsidi, Wacik mengharapkan pengawasan dilakukan berlapis dan bagi pihak yang melanggar, harus ditindak tegas.
"Dalam pelaksanaannya ada saja melanggar ini-itu. Diawasi semua," tegas dia.
Seperti diketahui, akibat imbas harga BBM subsidi yang urung naik tahun ini, pemerintah membuat Perpres yang mengatur penghematan penggunaan energi khususnya BBM. Salah satu aturannya adalah larangan penggunaan BBM subsidi di daerah pertambangan dan perkebunan. Namun, aturan ini masih membolehkan penggunaan BBM subsidi untuk kendaraan yang mengangkut batu-batu kecil dan kendaraan milik mereka yang memiliki lahan di bawah dua hektar. (gna)
(Rani Hardjanti)