Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"TDL Naik Bertahap atau Tidak, Efeknya Sama"

Sandra Karina , Jurnalis-Jum'at, 21 September 2012 |16:21 WIB
Ilustrasi (Foto: Corbis)
A
A
A

JAKARTA - Pengusaha tekstil menolak keras rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen tahun depan.

“Bertahap maupun tidak, efeknya tetap sama. Kenaikan 15 persen itu sangat besar, sehingga kita akan tetap kehilangan pangsa pasar hanya penderitaannya lebih panjang. Tahun depan kita sudah berhadapan dengan kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi). Karena kita berkeinginan tingkatkan kesejahteraan," ujar Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat, Jumat (21/9/2012)

Listrik, jelas Ade, merupakan faktor utama dalam proses produksi industri TPT yang digunakan untuk industri pembuatan serat, listrik memegang peranan 25 persen dari keseluruhan biaya produksi. Sedangkan di industri pemintalan, porsi penggunaan listrik adalah 18,5 persen, penenunan 14,4 persen, dan industri garmen hanya 1,3 persen.

"Kenaikan tarif listrik bakal menaikkan biaya produksi dan harga jual produk. Sepanjang sejarah dari 2003, belum pernah minus di Indonesia (upah buruh) terus saja naik sekira 6-11 persen. Itu tidak bisa kami tolak karena kita dan pekerja merupakan satu kesatuan tapi listrik masih dikelola pemerintah,” paparnya. (gna)
 

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement