Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Short Sea Shipping Solusi Atasi Kemacetan Pelabuhan

Fakhri Rezy , Jurnalis-Senin, 22 Oktober 2012 |17:41 WIB
 <i>Short Sea Shipping</i> Solusi Atasi Kemacetan Pelabuhan
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penerapan Short Sea Shipping di Indonesia dapat mengurangi masalah-masalah dalam pengiriman barang. Untuk meningkatkan penerapan Short Sea Shipping, maka harus diberdayakan dengan pelabuhan-pelabuhan yang ada.

"Tim logistik membangun short sea shipping, jadi memberdayakan pelabuhan dari Pantura sampai Sumatera. Contoh, Indramayu mau kirim barangnya ke Jambi, dia enggak usah lewat Merak," jelas Deputi Menko Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi, di kantornya, Jakarta, Senin (22/10/2012).

Menurut Edy, adanya short sea shipping tidak akan merusak jalan darat. Menurutnya, keberadaan pelabuhan-pelabuhan di pesisir Utara harus dimaksimalkan, Sehingga orang Semarang tidak lagi melewati Merak.

"Bebannya sudah keberatan di sini, melalui laut lebih efisien. Kalau dari pangan NTB lewat darat, retribusinya, peraturannya, habis barang itu daging sampai jakarta kalah sama dari Australia, karena beban regulasi, birokrasinya ketinggian," jelas dia.

Menurutnya, dengan menggunakan short sea shipping tidak akan ada pungutan dijalankan serta ada yang ngengganggu di jalan. "Bukan hanya pungli, ada retribusi, perda karantina, itu kan makan waktu dan makan biaya," ujarnya.

Dia menambahkan, dengan aturan ini maka dapat membuat industri Indonesia bisa bersaing dengan barang Australia, "Kalau lewat darat baru juga sampai Surabaya, barang Australia sudah masuk, kalah lah," ujarnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, short sea shipping ini berbentuk pelabuhan-pelabuhan yang nantinya mulai dari Surabaya, Tuban, Tanjung Emas, Indramayu, Cirebon, dan Karawang.

"Makanya salah satu juga kita buka Cikarang Dryport, untuk mengatasi crowded di Merak yang ke Sumatera itu melalui short sea shipping, nanti swasta mau kelola ya silakan saja," ujarnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement