LAMPUNG – Nilai total ekspor Lampung naik mencapai USD290,3 juta pada April 2013 dibandingkan Maret 2013 yang sebesar USD225,9 juta atau mengalami kenaikan USD64,5 juta.
Kenaikan nilai total ekspor tersebut, menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Akhmad Jaelani, mencapai 28,55 persen dengan peningkatan ekspor pada empat golongan barang utama yakni, golongan lemak dan minyak hewan (nabati), bubur kayu (pulp), kopi, teh, dan rempah-rempah, serta golongan ikan dan udang.
Dari data BPS, untuk golongan lemak dan minyak hewan mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 68,23 persen atau USD39,1 juta. Kemudian golongan bubur kayu (pulp) mencapai USD3,3 juta atau 25,69 persen. Golongan kopi, teh, dan rempah-rempah mencapai USD0,9 juta atau 2,06 persen. Dan golongan ikan dan udang mencapai ekspor USD0,1 juta atau 0,85 persen.
"Sedangkan satu golongan barang utama lainnya, yakni Olahan buah dan sayuran mengalami penurunan ekspor dibanding pada Maret 2013," katanya, Selasa (4/6/2013).
Jaelani mengatakan, ke lima golongan barang utama tersebut memberi kontribusi sebesar 69,04 persen terhadap nilai ekspor pada periode Januari–April 2013. "Kontribusi terbesar terjadi pada golongan lemak dan minyak hewan yakni 39,80 persen," katanya.
Sedangkan empat golongan lainnya, bubur kayu (pulp) memberikan kontribusi sebesar 4,67 persen. Golongan kopi, teh, dan rempah-rempah berkontribusi sebesar 16,69 persen. Golongan ikan dan udang berkontribusi sebesar 4,42 persen. Dan golongan olahan buah dan sayuran berkontribusi 3,45 persen.
"Untuk nilai ekspor pada April 2013 peranan golongan lemak dan minyak hewan tertinggi dibanding golongan barang lainnya yakni mencapai 33,20 persen. Komoditi kedua ditempati golongan kopi, teh, dan rempah-rempah yang mencapai 15,84 persen," pungkasnya. (wan)
(Widi Agustian)