Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Jurus Menkeu Tangkal Perlambatan Ekonomi

Dina Mirayanti Hutauruk , Jurnalis-Senin, 08 Juli 2013 |20:58 WIB
3 Jurus Menkeu Tangkal Perlambatan Ekonomi
Chatib Basri. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester I-2013 hanya akan mencapai 6,1 persen. Mengalami  pelambatan dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 6,3 persen.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan  pelambatan ekonomi tersebut terjadi karena adanya perlambatan impor barang modal yang berimbas pada investasi.

“Perlambatan ekonomi terjadi kalau kita lihat karena ada perlambatan impor barang modal, tapi kita usahakan untuk mencapai target APBNP meski kalau dilihat target-target  ini bukan sesuatu yang mudah, tapi kita coba lakukan berbagai langkah," tutur Chatib di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Chatib mengakui  perlambatan pertumbuhan ekonomi akan terjadi pada semester pertama sebagaimana halnya prediksi dari Bank Indonesia (BI) yang menyebut pertumbuhan ekonomi hanya akan berkisar di 5,8-6,2 persen dan prediksi Bank Dunia 5,9 persen.

“Memang kalau lihat dari BI, pertumbuhan ekonomi antara 5,8-6,2  persen, dari Bank Dunia 5,9 persen. Memang ada growth melambat dan dari BKF sendiri memperkirakan 6,1 persen,” tutur Chatib.

Meski mencapai pertumbuhan 6,2 persen di kuartal ketiga tidak akan mudah, namun Chatib mengatakan, pihaknya akan berupaya mengejar pertumbuhan di angka 6,3 persen dengan langkah-langkah yang lebih agresif.

Pertama, Chatib mengatakan yang harus segera dilakukan adalah menyederhanakan prosedur investasi.

Kedua, mempercepat penyerapan anggaran dengan berbagai proses simplifikasi prosedur pencairan anggaran untuk memacu belanja pemerintah.

Ketiga,  kerjasama  dengan kementerian/lembaga  agar tercipta pemahaman yang sama tentang administrasi pencairan anggaran.

Dengan ketiga langkah tersebut, kata Chatib, maka inflasi setelah Lebaran dapat dikendalikan sehingga daya beli masyarakat akan membaik dan konsumsi rumah tangga mendekati pemilu akan semakin tinggi .

“Ini sedikit banyak tidak akan mudah tapi kita harus extra effort," ujar Chatib.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement