JAKARTA - Guna menahan tekanan akibat perlambatan ekonomi China, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginstruksikan agar penyerapan anggaran dikejar. Utamanya, belanja tersebut digunakan untuk belanja modal.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah menjelaskan, pada semester II-2013, SBY telah menginstruksikan agar serapan belanja pemerintah terus ditingkatkan untuk menjaga fundamental ekonomi nasional.
Menurutnya, penyerapan harus dilakukan melalui pembangunan infrastruktur, agar mendorong sekaligus menarik tumbuhnya sektor-sektor lain seperti semen, besi, baja, konstruksi dan pembiayaan.
Dia mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga akan terus melakukan sejumlah upaya untuk mendorong percepatan dan peningkatan serapan belanja modal yang membutuhkan penyederhanaan prosedur pencairan anggaran.
“Dengan upaya ini, antisipasi dan mitigasi risiko lebih dalam packasejumlah sinyal negatif seperti kebijakan The Fed, perlambatan China, atau ancaman lonjakan inflasi paska kenaikan BBM, akan dapat diatasi dengan optimal dengan tetap menjaga pertumbuhan yang positif dan stabil,” kata dia seperti dilansir dari Setkab, Senin (22/7/2013).
Meskipun Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2013 sebesar 5,9 persen atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 6,2 persen, menurut Firmanzah, Pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi 2013 dapat mencapai 6.3 persen.
“Pertumbuhan ini lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia mengingat sejumlah instrumen yang mampu menstimulus permintaan domestik belum sepenuhnya berjalan, misalnya belanja modal Pemerintah yang baru mencapai 18 persen,” terangnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)