JAKARTA - Pertemuan terkait pasar modal Indonesia yang dilakukan oleh sejumlah pemangku kepentingan. Salah satunya Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad bersama Menteri Keuangan Chatib Basri, dan Direktur Utama Ito Warsito PT Bursa efek Indonesia (BEI) serta pelaku pasar modal dari berbagai sekuritas.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan, bahwa rapat tersebut hanya menjelaskan lanjutan dari empat kebijakan yang diumumkan pemerintah. Menurutnya hal tersebut hanya untuk memberikan sentimen positif kepada pelaku pasar modal.
"Semoga rapat ini memberi sentimen positif karena kalau penyampaian isu sekarang butuh waktu panjang," ujarnya di Gedung BEI Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Lebih lanjut, namun menurutnya dalam pertemuan tersebut masih ada kekurangan dalam hal tersebut yakni tidak hadirnya Gubernur BI. Sehingga pertanyaan likuiditas dolar tidak bisa terjawab.
Analis Riset Danpac Sekuritas Teuku Hendry Andrean mengungkapkan bahwa pertemuan hari ini hanya menjelaskan definisi dari empat kebijakan yang telah diumumkan pemerintah.
"Penjelasan kebijakan pemerintah akan berpengaruh dalam jangka panjang, namun pertemuan tersebut kurang lengkap tanpa kehadiran dari Bank Indonesia," jelas dia.
Hingga saat ini, masih menunggu rapat dewan gubernur (RDG) BI yang dilakukan besok, Kamis (29/8). Pasar menunggu kebijakan moneter terbaru dari BI seperti BI rate dan patokan mata uang rupiah. (wan)
(Widi Agustian)