JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri pemerintah, termasuk Bank Sentral, dan sektor swasta per September kembali mencatatkan kenaikan. Utang luar negeri Indonesia naik USD2,388 miliar alias Rp26,268 triliun jika mengacu kurs Rp11.000 per USD.
Melansir data yang diterbitkan BI, Kamis (21/11/2013), utang luar negeri Indonesia pada periode September mencapai USD259,867 miliar atau Rp2.858 triliun dari posisi Agustus sebesar USD257,479 miliar atau Rp2.832 triliun.
Utang tersebut, didominasi oleh pinjaman dari sektor swasta, yang mengalami kenaikan USD1,246 miliar atau Rp13,706 triliun. Adapun utang swasta per September mencapai USD136,655 miliar atau Rp1.503,20 triliun dari periode Agustus sebesar Rp1.489,49 triliun.
Pinjaman luar negeri sektor swasta, terdiri dari pinjaman dari perbankan yang mengalami penurunan sebesar USD386 juta dari USD22,790 miliar atau Rp250,69 triliun menjadi USD22,404 miliar atau Rp246,44 triliun.
Sementara utang luar negeri yang berasal dari pemerintah pada September ini mencapai USD123,212 miliar atau Rp1.355,33 triliun, naik USD1,142 miliar atau Rp12,56 triliun dari posisi Agustus sebesar Rp122,070 miliar atau Rp1.342,77 triliun.
Pinajaman luar negeri pemerintah tercatat sebesar USD133,590 miliar atau Rp1.469 triliun, sementara pinjaman luar negeri bank sentral tercatat sebesar USD9,622 miliar atau Rp105,84 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)