JAKARTA - Persaingan industri e-commerce Indonesia sepertinya akan semakin ketat. Pasalnya pemerintah mempunyai wacana untuk membuka peluang investasi bagi perusahaan e-commerce asing. Dengan pengalaman dan kemampuan modal yang berbeda, pemain e-commerce lokal diyakini akan kalah bersaing.
Menurut CEO Blibli.com Kusumo Martanto, selain pemain lokal kalah dari sisi modal, perusahaan e-commerce dalam negeri juga masih kekurangan dari sisi SDM yang profesional.
"Kalau dari sisi IT kita itu yang kurang seniornya, yang juniornya sebetulnya banyak. Senior itu dalam arti yang sudah punya pengalaman banyak untuk bangun sistem. Contoh sistem yang dibangun untuk bisa sebesar Facebook atau Google degan website biasa itu kan beda. Jadi arsitek-arsiteknya yang masih kurang di Indonesia," katanya kepada Okezone di Jakarta.
Menurut Kusumo, sebenarnya saat ini banyak sarjana muda di bidang IT yang memiliki potensi yang baik. Namun sayangnya talent muda masih minim pengalaman sehingga membutuhkan bimbingan dari orang yang sudah berpengalaman di bidang IT khususnya dalam membangun sistem web.
"Jadi kurang yang benar-benar sudah berpengalaman. Kalau yang junior sebenarnya banyak dan bagus-bagus. Tapi kan mereka butuh mentor, mereka juga harus belajar dari yang sudah berpengalaman. Nah mentor-mentornya itu yang di sini makin kurang," ucapnya.
Kendati demikian, dia sebenarnya banyak tenaga ahli di bidang IT asal Indonesia yang bekerja di perusahaan global di luar negeri. Merekalah yang diharapkan Kusumo untuk kembali bekerja di Indonesia ataupun mendirikan perusahaan sendiri. Sehingga perusahaan e-commerce lokal tidak kalah bersaing dengan perusahaan asing.
"Dulu memang di sini kurang menarik bagi mereka. Tapi kan sekarang enggak. Harapannya dengan makin banyak yang punya pengalaman kerja di luar bisa balik ke sini, agar bisnis bisa lebih cepat tumbuhnya," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)