Reshuffle Kabinet, Berikut Daftar PR Besar Menteri Kabinet Kerja
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya merombak kembali jajaran menteri ekonomi di kabinet kerja. Reshuffle jilid II ini tentu harus disikapi baik demi perbaikan perekonomian bangsa.
Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier menuturkan, ada persoalan yang harus diselesaikan oleh jajaran menteri kabinet terbaru yang hari ini terpilih. Persoalan pertama adalah masalah perekonomian.
Sekarang ini, lanjut Fuad, penerimaan negara ke APBN cenderung short fall cukup besar. Sebelum tax amnesty dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Pemerintah Perubahan (APBNP) 2016, defisit pemasukan diperkirakan berkisar Rp250-Rp300 triliun.
"Tim (menteri-menteri baru) harus segera menyelesaikan masalah ini. Kalau penerimaan ditambah pengeluaran defisitnya hingga 3 persen, maka itu sudah melanggar UU. Jadi untuk menjaga defisit itu, pemerintah yang baru harus memaksimumkan penerimaan negara,"ujarnya di Universitas Trilogi, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Masuk Kabinet, Rupiah Langsung Meroket ke Rp13.107)
Kedua, permasalahan yang harus diselesaikan adalah soal ketersediaan lapangan kerja yang hingga kini belum masih banyak pengangguran. Masalah terakhir adalah, soal harga-harga bahan pangan yang selalu naik.
"Tim ini juga harus menyelesaikan masalah-masalah ini. Seperti paket kebijakan ekonomi yang masih belum begitu jalan, itu juga kan jadi problem kita sampai saat ini. Jadi tim harus menjawab masalah ini segera,"tuturnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)
