SIBOLGA - Bank Indonesia (BI) Sibolga menemukan transaksi non-rupiah atau menggunakan mata uang lain di Pulau Telo, Kecamatan Pulau - pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Nias.
Kawasan tersebut merupakan salah satu pulau terluar di kawasan pantai barat Sumatera Utara (Sumut). Di sana ditemukan transaksi keuangan menggunakan mata uang dolar Australia (AUD). “Ini dari hasil kunjungan BI Sibolga ke pulau itu beberapa waktu yang lalu,” kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (KPw) Sibolga, M Junaifin, ketika menyambut kedatangan Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba di KPw BI Sibolga, Senin (6/2) lalu.
Setelah ditelusuri ternyata daerah itu sampai sekarang belum memiliki infrastruktur sistim keuangan yang memadai serta terbatasnya akses transportasi, jaringan komunikasi dan pasokan listrik. Demikian juga dengan layanan bank berupa mesin anjungan tunai mandiri (ATM). “Potensi utama penggerak ekonomi di Kecamatan Pulau - pulau Batu dan sekitarnya tersebut memang berasal dari sektor pariwisata.
Dan saat ini, telah banyak berkembang resor di beberapa pulau yang menawarkan paket wisata bahari dan olah raga laut dengan target kunjungan wisatawan asing. Tetapi, tidak sembarang orang dapat memasuki kawasan itu, meski harga sewanya cukup fantastis, sekira 500 AUD atau sekitar Rp5 juta per hari,” ujarnya. Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba mengaku kaget mendengar informasi yang disampaikan M Junaifin.
Parlindungan berjanji pihaknya akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur sistim keuangan yang memadai di kawasan Pulau Tello.”Saya janji, informasi ini akan saya bawa ke tingkat nasional,” sebutnya.
Sementara itu, Parlindungan mengapresiasi program klaster yang dilakukan KPw BI Sibolga, dalam menjaga ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok, terutama komoditas pangan yang berpotensi sebagai penyumbang inflasi di daerah. Program klaster perikanan, pertanian yang dilaksanakan KPw BI Sibolga dinilai sungguh luar biasa, mampu memicu semangat nelayan dan petani. Efeknya positif.
(Fakhri Rezy)