Nilai Impor TPT China USD3 Miliar

JAKARTA - Nilai impor tekstil dan produk tekstil (TPT) asal China hingga akhir tahun ini diperkirakan akan menembus USD3 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, impor TPT asal China selama enam bulan pertama 2011 telah mencapai USD1,73 miliar. Ekspor TPT Indonesia ke China selama periode yang sama hanya sebesar USD213,08 juta.

Sekira USD1,42 miliar dari USD1,73 miliar, kata dia, terdiri dari yarn, fabric, dan made-up goods. Ekspor Indonesia untuk produk yang sama hanya senilai USD143,98 juta. Impor bahan baku berupa kapas, sutera, termasuk bahan baku kimia asal China adalah USD109,57 juta. Ekspor Indonesia ke China untuk produk serupa USD41,05 juta.

Sementara, nilai impor garmen asal China selama enam bulan pertama di 2011 sebesar USD200,31 juta. Sedangkan, ekspor garmen Indonesia ke China senilai USD28,04 juta.

Laporan Surveyor di Pelabuhan Muat mencatat, total nilai impor garmen selama periode Januari-Oktober 2011 sebesar USD136,66 juta. Jumlah itu naik 35,06 persen dibandingkan periode yang sama di 2010.

“Data impor China itu saya peroleh langsung dari China Chamber of Commerce for I&E of Textiles. Artinya, itu data laporan asli eksportir mereka. Tapi, kok data pemerintah untuk impor garmen hanya USD136,66 juta secara total? Berarti, ada yang salah. Masih terjadi penyelundupan yang tinggi,” tegas Ade di Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Ade menjelaskan, nilai pasar TPT secara nasional pada tahun ini bisa mencapai USD10 miliar apabila kurs Rp9.000 per dolar. Sekira USD7 miliar, kata Ade, merupakan nilai impor yang diantaranya berasal dari China, Korea Selatan, dan Eropa. Dari total impor itu, sekira 50 persen atau USD3,5 miliar dikonsumsi oleh pasar lokal.

“Sedangkan 50 persen sisanya terserap untuk reekspor. Karena itu, ekspor kita juga terus naik. Menggunakan kain atau sutera dari China atau Korea Selatan untuk diekspor ke sana lagi,” jelasnya.

Terkait ekspor TPT 2011, lanjutnya, Ade optimistis, bisa mencapai USD13 miliar dibandingkan realisasi 2010 yang sebesar USD11,2 miliar.

(Widi Agustian)