JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) pastikan bursa saham Indonesia akan kembali mencuri perhatian investor pascakejatuhannya pekan lalu.
"Masalah sekarang memang ada di Eropa. Tapi sekali lagi, ketika pasar pulih, Indonesia paling cepat dilirik. Karena fundamental kita kuat sekali. Tidak perlu khawatir, tapi tetap harus selektif," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Menurut Eddy, pergerakan harga saham-saham bluechips terpantau sempat turun hingga 20 persen. Namun, kondisi itu segera pulih karena harga saham tersebut sudah mulai berbalik arah, meskipun masih mungkin terjadi fluktuasi.
"Kalau volatile, pasar akan tetap volatile ke depan. Masih banyak pekerjaan rumah di Eropa yang belum pasti, 17 Juli pemilu Yunani, belum lagi Prancis yang ganti presiden sosialis. Banyak faktor perlu dicermati tapi Indonesia tetap yang dilirik," katanya lagi.
Selain optimisme pasar saham yang masih diminati investor, Eddy juga prediksi jika penerbitan obligasi masih marak. Sampai saat ini tercatat total obligasi yang sudah dilepas adalah Rp24 triliun. "Di pipeline Rp22 triliun. Kalau semua jalan bisa Rp46 triliun. Target kita sudah over kali ya," tandasnya.
(Widi Agustian)