JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengaku telah mengirim surat guna meminta waktu tambahan kepada pemerintah terkait reposisi PGN.
Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, mengatakan pemisahan PGN antara trader dengan transporter akan menaikkan harga jual gas ke industri. Oleh karena itu, pihaknya telah mengirim surat kepada Dirjen Migas yang menyatakan PGN meminta waktu untuk melakukan reposisi.
"Surat itu untuk menyampaikan kita mohon diberi waktu karena PGN masih ingin membangun infrastruktur pipa gas di seluruh Indonesia," kata Heri kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/7/2012).
Heri mengatakan, waktu tenggang yang diminta akan digunakan untuk membangun pipa gas dalam waktu hingga 10 tahun. Dalam waktu itu, pihaknya berjanji akan membangun pipa South Sumatera West Java (SSWJ) sepanjang 1.000 kilometer yang membutuhkan waktu lima tahun.
"PGN inginnya membangun infrastruktur hingga seluruh Indonesia tapi minimal Jawa dahulu karena demandnya yang besar," kata Heri.
Dia menegaskan, jika PGN memisahkan peran transporter dengan trader maka infrastruktur pipa gas tidak akan terbangun karena khawatir adanya trader-trader gas yang diuntungkan. Dengan adanya reposisi, PGN hanya memikirkan keuntungan tanpa mau membangun infrastruktur.
"Kita tidak menolak reposisi tetapi sebaiknya reposisi tersebut dilakukan setelah semua infrastruktur terbangun dengan baik," tutup Heri. (gna)
(Rani Hardjanti)