TDL Naik, Pengusaha Sumut Merasa Dibohongi Pemerintah

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Kamis 30 Agustus 2012 17:53 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

MEDAN - Asosiasi Pengusaha Pengusaha Pengguna Gas (Apigas) Sumatera Utara (Sumut) menuding pemerintah telah mendustai masyarakat dan pengusaha jika tetap menaikkan harga Tarif Dasal Listrik (TDL).

Ketua Apigas Sumut Johan Brien mengatakan, masyarakat dan pengusaha di Sumut baru saja sedikit lega dengan keputusan pemerintah mengkaji kembali kenaikan 63 persen harga gas untuk sumut yang selama ini dinilai tidak berkeadilan dan telah memberatkan. Tapi kini harus kembali dihadapkan pada kenaikan TDL.

"Kita didustai pemerintah. Baru saja sedikit bernapas lega. Sudah harus sesak napas lagi karena harga listrik naik. Belum sempat cash flow kita meningkat, sudah harus tergerus lagi. Kita jelas keberatan. Karena kalaupun gas diturunkan tapi TDL dinaikkan, biaya produksi bukan makin kecil, tapi malah bisa makin besar," jelasnya, Kamis (30/8/2012).

Johan Brien juga mengatakan, pemerintah harus sadar. Jika peningkatan TDL, akan membuat daya saing produk lokal menjadi menurun. Padahal di tengah mengecilnya pasar ekspor, peningkatan daya saing mutlak dilakukan.

"Kalau biaya produksi naik, meskipun tidak sebesar kenaikan TDL, tapi tetap akan menurunkan daya saing kita. Apalagi saat ini kita harus bersaing dengan produk dari China yang harganya jauh lebih murah. Harusnya pemerintah melihat dampak penurunan ekspor. Jangan nanti kita sudah terganggu devisa, baru pemerintah sadar. Dan tentunya itu akan terlambat," tandasnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara, Jhon Tafbu Ritonga, menyebutkan pemerintah harus hati-hati terkait kebijakan ini. Pemerintah harus memperhatikan UKM sebagai soko guru perekonomian yang sangat tergantung pada listrik.

"UKM itu sudah membuktikan diri sebagai sektor ekonomi yang menahan dampak krisis. Jadi jangan lemahkan UKM kita dengan kenaikan TDL. Karena ekonomi kita bisa ambruk," jelas dia.

John menambahkan, kenaikan TDL juga akan membuat daya beli masyarakat menurun, dan mengecilkan volume perdagangan lokal, yang menjadi benteng terakhir penurunan ekspor.

"Pemeritah harus hati-hati, jangan sampai daya beli masyarakat di dalam negeri turun, karena dewasa ini perekonomian nasional masih bisa tertolong dari dampak krisis akibat konsumsi di dalam negeri masih membaik," katanya.

Untuk diketahui, rencana kenaikan TDL ini sehubungan dengan rencana pemerintah memangkas subsidi energi pada 2013 mendatang menjadi Rp300 triliun. Di mana Rp100 triliunnya untuk listrik dan sisanya bahan bakar minyak (BBM).

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya