JAKARTA - Harga emas masih bertahan di level atas. Hal ini dikarenakan adanya harapan stimulus akan digelontorkan dari dua bank sentral dunia, The Federal Reserve dan European Central Bank.
Pidato Presiden ECB Mario Draghi semalam memberikan indikasi bahwa ECB bersiap untuk mengintervensi pasar obligasi dengan membeli obligasi pemerintah bertenor tiga tahun untuk menurunkan tingkat imbal hasil (yield) obligasi di negara-negara euro yang bermasalah seperti Spanyol dan Italia.
"Memang rencana ini masih belum pada tahap implementasi namun ekspektasi dari pasar sudah cukup untuk tetap menahan emas di level atas," ungkap Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, dalam analisanya, di Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Menurutnya, hari ini emas masih berpotensi melaju hingga ke level resisten berikutnya di kisaran USD1.698-USD1.703 per troy ons. "Waspada koreksi saat harga telah menyentuh level resisten. Penembusan support USD1.684 per troy ons bisa membawa emas melemah ke area sekira USD1.672 per troy ons," jelas dia.
Dia melanjutkan, hari ini data yang perlu diperhatikan adalah data ISM manufacturing dari AS. Karena, saat ini pasar fokus pada ekspektasi stimulus Fed, maka data yang lebih buruk dari prediksi bisa mendorong kembali penguatan harga emas.
(Martin Bagya Kertiyasa)