Tiket KRL Dinaikan, KJC Klaim Tetap Nombok

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Senin 24 September 2012 16:17 WIB
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
Share :

JAKARTA - PT Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) mengaku mengalami kerugian atas tarif yang diterapkan saat ini.Oleh sebab itu, KCJ akan menaikkan tarif untuk menutupi kerugian.

Direktur Keuangan KCJ Tri Handoyo mengatakan, untuk biaya operasional yang dikeluarkan rute Jakarta-Bogor sebesar Rp10.700 per orang. Maka dengan tarif saat ini sebesar Rp7.000 per orang, maka KCJ mengalami kerugian sebesar Rp3.700 per orang.

"Jadi dengan naik Rp2.000 juga kita masih nombok," kata Tri, di kantornya, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Sementara untuk Commuter Line, Tri mengaku tidak mendapatkan subsidi oleh pemerintah, maka tidak ada jalan lain untuk menutupi kerugian tersebut dengan cara menaikkan tarif. "Yang pasti rugi, percayalah," ungkap Tri.

Sebelumnya, KRL Commuter Line akan menaikkan tarif sebesar Rp2 ribu untuk semua rute. Bila rencana ini jadi, penumpang KRL mengaku akan beralih ke kereta ekonomi dibandingikan Commuter Line.

"Kalau Commuter Line naik, kayaknya banyak yang pindah ke kereta ekonomi. Enggak apa-apa Commuter Line naik, asal jangan ekonomi yang naik," ungkap salah satu pengguna KRL jurusan Lenteng Agung-Kota, Nia, saat ditemui Okezone.

Menurut dia, jika tarif KRL Commuter Line, penumpang KRL akan berpindah ke ekonomi walaupun keadaannya akan penuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya