JAKARTA - Di bulan November mendatang, nilai tukar rupiah terhadap dolar (AS) diprediksi akan tetap terjaga di kisaran Rp9.450 per USD. Prediksi itu didasarkan oleh banyaknya sentimen positif
“Prediksi kita khususnya berasal dari GDP dan balance of payment current accoount," ungkap Chief Economist Bank Danamon Anton Gunawan dalam siaran pers, Selasa (30/10/2012)
Sentimen ini, prediksi Anton, di samping juga langkah BI yang akan menahan BI rate di 5,75 persen sampai akhir tahun, memperkuat prediksi Anton ini.
"Kita prediksi Rupiah di Rp9.450 per dolar (AS) meskipun masih ada issue downside risk di global," tambahnya.
Apalagi, jelas Anton, investasi langsung ke Indonesia sampai akhir tahun masih akan menguat. BKPM mencatat, FDI di Indonesia tumbuh 22 persen.
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah stabil di kisaran Rp9600 per dolar (AS). Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), Senin (29/10/2012) menguat ke Rp9.605 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya Rp9.614 per USD. Tapi menurut Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp9.628. Sementara menurut yahoofinance, rupiah bertengger di level Rp9.611 per USD. Di mana kisaran perdagangan harian ada di Rp9.605-Rp9.630 per USD.
Rupiah sendiri diprediksi akan mulai menujukkan taringnya didorong sentimen positif dari kabar The Fed. (gna)
(Rani Hardjanti)