PONTIANAK - Pada bulan Mei 2013, dari delapan kota di Pulau Kalimantan yang dihitung inflasinya, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi.
Secara berurutan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,40 persen, Kota Tarakan sebesar 0,81 persen, Kota Balikpapan sebesar 0,16 persen, Kota Singkawang sebesar 0,23 persen, Kota Palangkaraya sebesar 0,26 persen, Kota Samarinda sebesar 0,44 persen, Kota Banjarmasin sebesar 0,64 persen, dan Kota Sampit sebesar 0,80 persen.
Untuk seluruh indonesia sendiri, dari 66 kota yang dihitung inflasinya pada bulan mei 2013, 23 Kota mengalami inflasi dan 43 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,25 persen dan terendah dikota bogor sebesar 0,01 persen.
Deflasi terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen dan deflasi tertinggi di Kota Mataram sebesar 1,03 persen. Menurut Badar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar, inflasi yang terjadi pada bulan mei 2013, karena adanya kenaikan indeks pada 6 kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada satu kelompok pengeluaran.
"Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu bahan makanan sebesar 1,26 persen, makanan jadi,minuman,rokok dan tembakau sebesar 1,31 persen, kelompok perumahan,air, listrik,gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen, kelompok sandang sebesar 0,11 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,38 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 4,56 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen," terangnya.
Sedangkan untuk kota pontianak sendiri, inflasi bulai mei 2013 disebabkan oleh kenaikan dan penurunan harga beberapa barang dan jasa. Sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi antara lain angkutan udara sebesar 0,5562 persen, sawi hijau sebesar 0,3241 persen, ikan gembung (kembung) sebesar 0,1252 persen, mobil sebesar 0,1108 persen, teh manis 0,0857 persen, rokok kretek filter 0,0664 persen, tarif listrik 0,0643 persen, bayam 0,0610 persen, rokok kretek 0,0598 persen, dan ikan teri 0,0580 persen.
"Dan untuk sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan deflasi tertinggi secara berurutan yakni emas perhiasan,ayam hidup,telur ayam ras,buah tomat,bawal,timun,jeruk,cabe rawit,bawang merah, dan daging ayam ras, yang besarannya bervariatif mulai dari minus 0,0055-0,2793 persen," jelas Badar.
Sementara, laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2013) Kota Pontianak sebesar 3,80 persen dengan inflasi year on year (Mei 2013 terhadap Mei 2012) sebesar 6,87 persen. (wan)
(Widi Agustian)