Open Acces Pipa Gas Butuh USD1,2 Miliar

Hendra Kusuma, Jurnalis
Selasa 08 Oktober 2013 18:28 WIB
Share :

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan, dengan penerapan open access pada pengembangan dan pembangunan pipa gas bumi sulit dilaksanakan. Pasalnya, saat ini jaringan pipa gas masih terbilang terbatas.

Head of Corporate Comunication PGN Ridha Ababil mengatakan, untuk menerapkan open acces membutuhkan dana sekira USD1,2 miliar dalam waktu 10 sampai 12 tahun.

"Biaya semahal itu tidak ada infrastruktur baru, justru harga gas kepada konsumen akan semakin mahal," ucap Ridha kepada wartawan saat diskusi di Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Ridha menjelaskan, untuk biaya modifikasi pipa pun diperlukan sekira USD1,2 miliar dan ini yang menyebabkan harga jual gas ke konsumen menjadi lebih mahal.

Tidak hanya itu, lanjut Ridha, dengan adanya aturan open access diperkirakan akan semakin banyak trader gas dalam rantai bisnis gas bumi nasional.

Selain itu, sambung Ridha, dengan open access dan unbundling yang diterapkan akan menyebabkan konsumen harus membayar tambahan sebesar USD107 juta.

"Padahal sebelum open access dan unbundling diterapkan, fasilitas dan layanan sama persis sebelum adanya aturan tersebut," tambahnya.

Oleh karena itu, kata Ridha, para pelaku usaha gas bumi untuk mau membangun infrastruktur. Dibutuhkan infrastruktur baru untuk mendatangkan pasokan baru yang sejalan dengan turunnya pasokan dari sumur-sumur eksisting.

"Infrastruktur gas bumi yang dibangun PGN harus digunakan untuk mendukung kepentingan pemerintah, bukan digunakan sebagai kepentingan swasta," tutupnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya