Dirinya menjelaskan bahwa selama ini kita terlalu lama terjebak dalam keadaan nyaman yang sebenarnya justru berbahaya bagi kelangsungan ekonomi Indonesia yang berdaulat.
"Ini hal yang terjadi selama ini kita terjebak dalam kondisi nyaman dan hanya melakukan hal yang mudah saja," ungkapnya.
Tak hanya itu,faktor pendukung lain juga terjadi lantaran harga BBM yang murah membuat masyarakat Indonesia terlena dan boros dalam konsumsi BBM. Borosnya konsumsi BBM sementara produksi nasional sangat rendah, tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi tersebut membuat impor energi menjadi hal yang sulit dihindarkan.
"Yang membuat kita bergantung pada impor adalah sikap-sikap yang tidak mau sulit, tidak mau repot. Nyaman saja dengan kondisi yang ada saat ini," imbuhnya.
(Widi Agustian)