JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Sudirman Said akan melaporkan pembangunan pembangkit listrik 35 ribu mega watt (mw) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
"Nanti Pak Menteri ESDM yang akan sampaikan itu ke pak Jokowi dan JK," kata Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Senin (5/1/2015).
Menurut Wawan, pembangunan pembangkit listrik tersebut membutuhkan waktu yang lama, oleh karena itu dibutuhkan terobosan agar pembangunannya segera dilakukan. Menurutnya, pembangunan listrik 2.000 mw sendiri membutuhkan waktu satu tahun dan itu setengah mati prosesnya.
"Pak menteri memikirkan hal tersebut. Terus terang saya enggak yakin 2.000 ribu mw dalam setahun jadi 7.000 mw. Harus ada terobosan," tegasnya.
Menurut dia, permasalahan pembangunan pembangkit listrik yang ada saat ini bukan hanya di Ditjen Kelistrikan, namun juga masalah di pemda-pemda.
"Intinya harus ada terobosan segera agar bisa diserahkan kepada staf ahli menteri Ronggo. Tahun ini UU pengadaan lahan berlaku penuh, untuk akselerasi ini bagaimana saja yang bisa dilakukan dengan cepat, apakah PLTU bisa," kata dia.
Dengan perizinan satu pintu atau one stop service yang akan diterapkan di BKPM akan membuat semua izin berpindah dan tidak ada lagi meminta izin bolak-balik.
(Rizkie Fauzian)