Faisal juga mengkritik target Kementerian Perdagangan yang menargetkan nilai ekspor melejit hingga 300 persen. Menurut dia, target tersebut adalah sesat dan tidak mungkin tercapai.
"Nawacitanya sesat, kalau bisa Pak Rahmat (Menteri Perdagangan) bilang ke Pak Presiden apa gunanya ekspor meningkat 300 persen tapi impornya juga naik lima kali lipat. Kalau ini sesat, sesatlah negeri ini," ujar Faisal.
Faisal menjabarkan, dalam lima tahun terakhir negera yang mampu mendorong ekspornya secara maksimal adalah India yakni sebesar 74,5 persen. "Masa kita mau 300 persen. Sekali lagi ini mimpi, ayo stop bermimpi mari kita berpijak di dunia nyata ini," imbuhnya.
Menurutnya jika ingin meningkatkan ekspor, setidaknya harus dilakukan peningkatan sektor produksi, baik dari kuantitas maupun kualitas. Produktivitas juga dapat menjadi parameter bagi potensi peningkatan ekspor.
(Meutia Febrina Anugrah)