Lion Air Cermin Buruknya Sektor Jasa Indonesia

Danang Sugianto, Jurnalis
Senin 23 Februari 2015 13:05 WIB
Ilustrasi/Foto : Okezone
Share :

JAKARTA - Sektor produksi Indonesia dinilai kian menurun dan beralih ke sektor jasa. Sayangnya, kinerja sektor jasa juga makin tidak kompetitif, contahnya adalah delay penerbangan Lion Air.

"Dalam enam tahun terakhir ini turun terus produksi kita, produksi kita ke jasa. Jasanya makin tidak kompetitif, misalnya penerbangan,lihat saja Lion Air," terang Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang juga pengamat ekonomi Faisal Basri dalam forum diskusi di Kemendag, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada Menteri Perdagangan Rachmat Gobel untuk tidak menjadikan nawacita sebagai fondasi untuk menentukan target yang tidak realistis.

"Seolah-olah nawacita ini seperti kitab suci. Enggak, padahal ini produk politik yang belum tentu benar," pungkasnya.

Faisal juga mengkritik target Kementerian Perdagangan yang menargetkan nilai ekspor melejit hingga 300 persen. Menurut dia, target tersebut adalah sesat dan tidak mungkin tercapai.

"Nawacitanya sesat, kalau bisa Pak Rahmat (Menteri Perdagangan) bilang ke Pak Presiden apa gunanya ekspor meningkat 300 persen tapi impornya juga naik lima kali lipat. Kalau ini sesat, sesatlah negeri ini," ujar Faisal.

Faisal menjabarkan, dalam lima tahun terakhir negera yang mampu mendorong ekspornya secara maksimal adalah India yakni sebesar 74,5 persen. "Masa kita mau 300 persen. Sekali lagi ini mimpi, ayo stop bermimpi mari kita berpijak di dunia nyata ini," imbuhnya.

Menurutnya jika ingin meningkatkan ekspor, setidaknya harus dilakukan peningkatan sektor produksi, baik dari kuantitas maupun kualitas. Produktivitas juga dapat menjadi parameter bagi potensi peningkatan ekspor.

(Meutia Febrina Anugrah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya